Cerpen: Prison
sumber: prisonpath.com Chapter 1 Aku terkejut. Wajahku pucat pasi melihat secarik kertas ungu beraroma manis bertengger di kolong mejaku. Coretan tinta hitam di dalamnya yang membuatku tercekat. Puisi. Romantis. Tapi punya siapa? “Kamu lagi sakit Stef? Mukamu agak pucat tuh.” Kutolehkan kepalaku ke arah suara yang menyadarkan kediamanku. Dave berdiri tepat di sebelah kananku. Mencomot kertas itu dari tanganku. Membacanya dan berkomentar. “ Nice poem . Kamu yang buat?” tanyanya penasaran. Aku menggelengkan kepalaku pelan. “Ini kayaknya sih surat cinta.” “Mungkin.” Jawabku singkat. “Astaga hari gini orang kuno mana sih yang masih buat surat untuk nembak cewek. Konyol banget.” “Aku juga nggak tahu. Nggak ada nama pengirimnya sih.” “ Secret admirer ha?” “ Maybe. ” “Tapi puisinya bagus juga.” puji Dave, lalu duduk di kursi sebelahku. Dia teman sebangkuku. Ya, memang puisi yang sangat apik. Beautiful as Eden . Pemilihan kata yang membuat terpana bid