Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Dying Poem

Wajahnya pucat memikirkan sesuatu, semuanya berantakan dalam fikirannya dalam ruangan kecil yang penuh dengan kebencian semuanya merah semerah darah yang keluar dari mawar mawar yang berhamburan di udara kontras dengan air mukanya Dalam bingungnya matanya masih tajam "Aku tak percaya kematian" katanya dalam bisikan lirih, "karna aku tak pernah percaya terhadap apapun" kekuasaan tanpa batas perlahan menempa hati kerasnya hingga sekeras baja tapi apa, ia kini putus asa bagai hewan yang sekarat Bau busuk menyebar diseluruh ruangan semakin menghitamkan nuraninya apa kubilang, kini ia tak ayal bianatang yang hina, merangkak di bawah lantai lantai kayu menunggu semuanya lenyap

Ga Mau Naik Gunung Deh !!

Gambar
Akhir Februari 2015 aku jalan ke Dieng untuk yang kedua kalinya, karena Minar ga mau nginep akhirnya kami berangkat pagi pagi buta buat ngejar sunrise, awalnya mau liat sunset sih tapi ntar pulang kemaleman dan harus nginep -______- Berangkat jam 2 teng banget. Kebayang deh dinginnya tuh nusuk tulaaang . Sampe di Sikunir Tini langsung nyelonong aja ke toilet, dia mabuk meeen!! Kami ke puncak Sikunir naik tangga,tapi karna itu pagi yah dinginnya bikin cepet cape soalnya mau nafas aja susah, pokoknya nggak mau deh naik gunung, orang naik bukit yang pendek aja ngga nahan, gatau deh udah berapa kali istirahat cuma buat ambil nafas doang, ngos ngosan , dan tangan rasanya dingin banget. Di tengah jalan menaiki tangga ketemu sama rombongan yang udah turun, dan beberapanya adalah orang yang sudah tua sekitar 50 tahunan gitu umurnya, buseet dah kita dikalahin nenek nenek. Dan sdihnya lagi kita kan datengnya telat tuh, jadi gak bisa nyaksiin sunrise deh, sampe puncak matahari udah terang ben

Olivku sayang, Olivku malang.....

Sekitar bulan Oktober 2013 gitu aku pernah punya peliharaan berupa pohon kaktus mini, haha bukan pohon sih tepatnya semacam herba kecil gitu soalnya gedenya aja nggak sampe 10 cm kok ( duh namanya juga kaktus MINI) Kaktusku ini dibeliin Rusi kemarin itu, nah warna bunganya kuning dan durinya halus tapi tajam, duh pokoknya imut deh. Kukasih nama Richard awalnya tapi akhirnya kuganti Oliver Sykes soalnya aku sukaaaa banget sama Oliver Sykes,dia kupanggil Oliv. Aku sayang banget sama ini kaktus tiap hari kujemur di depan kamar kos dan kalo udah malem kubawa kedalam kamar. Tiap hari kukasihin minum, yang akhirnya dia mati kayaknya overdosis minuman deh, abisnya bagian bonggolnya kayak membusuk gitu trus berair lagi. Akhirnya kutanem dia di deket pohon rambutan didepan kamar kosku, seenggaknya dia bisa bikin subur tanah deket pohon rambutan itu (jadi pupuk kompos) Selamat tinggal Oliv, semoga bahagia di alam sana yah :*

Cerita Lama

Cerpen ini kubuat pas aku di semester satu dan rencananya mau ku lanjutin di semester 8 ini, hehehe... ****** Aku begitu kaget ketika melihat diriku di depan cermin, rasanya baru kemarin aku adalah gadis berseragam bersih dan rapi, dengan rok selutut, dasi berantakan, tas selempang hitam, sepatu hitam, rambut kepang dua dengan pita biru. Ah gaya siswa sekolahan macam apa ini yang menuntut kedisiplinan ! baiklah karena sekolah ini menuntut aturan yang banyak dan menyebalkan, maka aku juga akan menjadi siswa yang menyebalkan. Oke bapak dan ibu guru . Hari ini aku adalah mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri , dengan rutinitas perkuliahan yang padat namun yah aku harus menyukainya. Masa dimana aku hangout hanya dengan rambut terurai, baju kaos hitam, hot pants, sepatu boots dan cat kuku hitam yang membuat tanganku terlihat seperti seorang penyihir. Hah apa kata ibuku jika aku seperti ini di rumahnya, mungkim dia akan mengusirku karena   dia pikir aku ini adalah prem

Puisi : Malam dan Kerinduan

Hampir tentangmu selalu keindahan dan kerinduan Seperti pelangi, pesan cahaya dalam gerimis kepada langit senja, “inilah warna bagi gelapnya malam” Sampaikan…sampaikanlah, aksara biasan cahaya Bawakan…bawakanlah wahai senja yang berkuasa Saat kau berlari melintasi dinginnya malam, Sembunyikan dalam sayap-sayap merah merona Bahasa yang membabi-buta, Memabukkan oleh silaunya kata diantara cahaya, lebih lama lagi ia akan mematikan Tentangmu selalu keindahan dan kerinduan Rindu yang kuselipkan dibadan cahaya dan kutitipkan pada senja Rindu yang tak tersampaikan, Karena malam bukanlah tentang benderang, Karena malam bukanlah cahaya temaram Malam adalah keindahan yang tersembunyikan, Menjadikan siluet gemang, bayangan yang terbebaskan dari cahaya, berlari riang Malam adalah mimpi yang terkaburkan, setiaplelah yang terbayarkan, setiap sedih yang terlenyapkan dalam kegelapan Malam adalah ketenangan, Karena telah tertidur semua kebisingan, Hanya meninggalkan suara keh

`OLIVER SYKES

Gambar
Saat ini saya sedang menyukai seorang vokalis dari band beraliran rock “Bring Me The Horizon” namanya Oliver Sykes. Entah karena saya menyukai lagu dengan tempo cepat, irama yang kata orang ga jelas dan bikin rusak telinga kalo didengar lagunya, ah apalah kata mereka yang penting saya suka band ini. Tapi yang lebih membuat saya kagum adalah dengan ketampanan sang vokalis, hmmmm. Lagu yang membuat saya jatuh cinta pada band ini adalah lagunya yang berjudul “It Never Ends”, kira kira begini liriknya:   BRING ME THE HORIZON   "It Never Ends" Started off as a one night stand, lingered to a fling The sirens and the sergeants didn't seem to mean a thing Hide your fangs all you want, you still need the blood Tell us that it's different now, you're up to no good (Take my hand, show me the way, we are the children that fell from grace) (Take my hand, show me the way, we are the children that can't be saved) One more nail in the coffin, one more fo