Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Suatu Saat ..

Terkadang orang merasa dirinya sangatlah bodoh disaat tidak tau harus berbuat apa Seakan akan semua jalan sudah buntu Ingin berbuat namun ada saja halangan, entah dari dalam diri kita , maupun dari lingkungan sekitar kita Rasanya berat sekali untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya mudah Ada kalanya seseorang akan menjadi sangat bosan, bahkan terhadap sesuatu yang menjadi hobinya Sesuatu yang sangat menyenangkan pun bisa membuat kita menjadi jenuh apabila menjadi rutinitas kita, apalagi sesuatu yang kita benci Ada saatnya orang akan menjadi lelah untuk menanti suatu yang tak pasti Berusaha untuk menghindar dan perlahan menjauh Saat itu kita hanya berusaha untuk ikhlas melepaskan apa yang kita cintai Atau kau sedang takut jika cinta yang berlebihan akan meninggalkan kekecewaan yang berlebihan juga pada akhirnya Akan ada masanya ketika orang dengan ambisi besar akan menyerah Ketika asa telah putus Ketika keyakinan akan memudar

Fiksi

Ori adalah sahabat masa kecilku ketika di Karangasem Bali, sebuah kota kecil yang tenang dan damai.  Ori adalah lelaki sulung di keluarganya, yang merupakan anak yang agak hiperaktif dan nakal, namun aku lebih nakal darinya, hha. Ia memiliki sepasang adik perempuan kembar identik bernama Alice dan Lucy. Kedua adiknya memiliki sifat yang aneh menurutku, mereka pendiam, pemalu, sering menyendiri ( selalu berdua), dan setiap aku bermain ke rumah Ori mereka selalu menatapku dengan pandangan yang tajam dan aneh, membuatku ketakutan. Keluarga Ori sangat kaya, mereka memiliki hotel mewah di daerah wisata Candidasa, selain itu beberapa hotel lainnya yang berdiri di luar kota ini ( aku tidak tau dimana saja letaknya, namun masih dalam lingkup pulau Bali) yang jumlahnya sekitar 16 hotel. Aku terpaksa meninggalkan Ori ke Solo mengikuti kepindahan keluargaku karena ayahku di pindah kerjakan . Namun sebenarnya bukan itu alasan kepindahan keluarga kami, mereka menyembunyikan sesuat

Filosofi Jati - Daun yang Berguguran di Musim Kemarau

Catatan 17 Juli 2014 Bulan Juli - Agustus itu musim kemarau, apalagi di NTT yang notabene daerah kering, khususnya Atambua Selatan Kelurahan Fatukbot. Tempat ini seperti kota mati saja ketika siang hari karena jalanan sangat kering terutama jalanan desa yang belum beraspal, debu berterbangan ketika terusap angin, ditambah terik yang menggosongkan kulit kami, pokoknya nggak mempan deh meskipun kamu pakai lotion ber SPF tinggi sekalipun! Selama survey, banyak terlihat tanaman Jati disepanjang jalanan yang daunnya berwarna cokelat dan sebentar lagi gugur. Di lingkungan Nufuak ada kutemukan hutan jati milik negara yang , wahh kalo dilihat udah seperti hutan jati yang udah diteres soalnya daunnya udah pada gugur, tapi keren juga dilihatnya sih hhe. Yah, tanaman Jati akan menggugurkan daunnya saat musim kemarau untuk mengurangi transpirasi, karena saat musim kemarau tanaman tersebut benar benar kekurangan air. Ini tentang pengorbanan, daun yang rela meninggalkan tempat tumbuhn

Sajak Ketika - Tere Liye

Ketika kita mencintai seseorang Hanya untuk tahu Ternyata dia mencintai orang lain Ketika kita menunggu begitu lama Hanya untuk tahu Ternyata dia justeru sedang menunggu (orang lain) Ketika kita sudah melakukan yang terbaik Tapi tetap gagal juga,hingga sesak bertanya Harus sebaik apa lagi usaha kita agar berhasil? Ketika kita mengingnkan sesuatu Ternyata yang kita dapatkan sesuatu yang justeru tidak kita butuhkan Membuat berseru kesal,kenapa dan kenapa? Ketika kita tidak mengerti Kenapa semua seperti berlawanan dengan maunya kita Kenapa doa kita seolah olah tidak terjawab Maka mungkin itulah saatnya Tiba waktunya untuk menyadari Boleh jadi ada skenario lebih indah telah menanti Menunggu kita bersedia menerimanya Tersenyum lapang bahwa semua baik baik saja Karena boleh jadi Ketika kita mencintai seseorang,dan dia mencintai orang lain Sebenarnya ada yang justeru sedang mencintai kita dalam diam Ketika kita menunggu begitu lama, dan dia justeru sedang menunggu (orang lain) Sebenarnya ada

Ironi

Beberapa orang bijak berkata 'jadilah dirimu sendiri' . Apa mereka sadar jika tidak sermua orang dilahirkan dengan karakter yang menyenangkan? Semua orang tau jika seseorang akan merasa nyaman dengan menjadi apa adanya mereka. Tapi menjadi diri sendiri dan berlaku sesuai kenyamanan kita bukan berarti oranglain akan merasakan kenyamanan yang sama . Atau bahkan mereka bakalan jengkel dengan kelakuan kita. Seperti orang yang cuek, dingin , atau bahkan sombong( mana ada orang yang betah lama lama temenan sama orang yang sifatnya kayak vampir :D ) Terkadang manusia seperti robot yang bekerja dalam sebuah sistem. Terkadang seperti binatang, hidup tanpa aturan. Atau burung beo , berbicara tanpa mengerti maksudnya. Keledai yang bodoh, kancil yang licik, singa pemangsa. Kekuasaan , kehormatan, pengakuan. Ambisi yang berlebihan menjadikanmu melupakan nilai nilai penting. Idealisme itu tidak realistis  Aku hanya mendengar, aku mendengar naluriku! Aku hanya memberontak sediki

Akar-Akar yang Patah

Sebagian orang mungkin sedang bergelut dengan mimpi mereka, sebagiannya lagi sedang berada di puncak impian mereka, dan sebagian lagi, ah atau hanya aku dan sebagian kecil orang saja yang sedang bingung dengan masa depan. Terlalu sensitif memang saat berbicara masalah masa depan, bahkan aku tak tau mimpiku dan apa yang sebenarnya kucari dari mimpi.. Dari awal aku mendaftar sebagai mahasiswa kehutanan di sebuah universitas ternama di kota kelahiranku, aku pun tak tau apa sebenarnya tujuanku masuk jurusan ini. Mungkin awal perkuliahan aku masih bisa santai dan menikmati status mahasiswa bahagia. Sebagian besar waktuku kuhabiskan untuk bermain . Bisa dibilang waktu belajar dan bermain itu perbandingannya 1:3. Seiring berjalannya waktu, ada saat dimana aku memasuki fase 'apa yang aku cari dari kehutanan ini' dan 'apa langkah selanjutnya' serta 'bagaimana nanti saat aku lulus, dan apa yang harus kukerjakan?' Pertanyaan itu semakin jelas terlihat saa