Puisi : Untuk Dia

Untuk yang tak sempat terucap, dan mungkin takkan pernah
Untuk diam yang selalu hadir besertanya
Untuk dia yang selalu membuatku mati rasa seketika
Untuk setiap kesepatan yang terlewatkan
Dan untuk yang tak akan pernah diketahuinya
Dalam barisan kata kusiratkan, kuselipkan beribu ungkapan dalam bahasa diam
Setiap detik yang menjadi hari hari menyenangkan meskipun itu suatu kebodohan
Banyak yang terbuang dalam upaya
Jika kau belumsadar juga, mungkin sebaiknya kita memberikan jarak diantara ruang, atau bahkan melenyapkan ruang itu
Namun ketahuilah, matahari yang tenggelam tidak benar-benar hilang dari mega
Bahkan malam-malam selalu menjanjikan surya di ufuk barat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebudayaan Atambua : Rumah Adat dan Kain Tais

How To Be A Lucky Man?

Resensi Novel – Lolita by Vladimir Nobokov