Tentang Ambisi
Menurut
psikolog ternama Tika Bisono MPsi Psi, setiap manusia harus memiliki sikap
ambisi. “Ambisi itu sesuatu yang baik, setiap orang harus memilikinya. Karena
ambisi merupakan cita-cita atau apa yang ingin dituju atau roh seorang manusia
untuk survive dalam hidupnya. Kalau orang tidak memiliki ambisi, berarti dia
tidak mengisi kehidupannya,” . Pada dasarnya memiliki sifat ambisi itu bagus
selama masih bisa dikendalikan dengan baik, namun jika tidak akan menimbulkan
sikap ambisius. Ambisius yang berlebihan akan membuat mereka memiliki minat dan
keinginan yang menggebu-gebu terhadap suatu bidang. Dengan begitu mereka dapat
menghalalkan segala cara demi mencapai keinginannya itu.
“Ciri-ciri
mereka yang ambisius itu misalnya secara finansial atau kemampuan lainnya sudah
tidak mampu, tapi tetap memaksakan kehendaknya. Yaitu dengan menghalalkan
segala cara, menjatuhkan lawannya atau sudah tahu kalah malah mencari-cari
kesalahan lawannya. Padahal sifat ksatria (menerima kekalahan, rendah hati
kalau menang) itu dibutuhkan untuk meredakan ambisius negatif seseorang,”
Menurutku ambisi adalah sesuatau yang
menjadikan hidup ini memiliki tujuan, yaitu dengan mewujudkan ambisi itu
sendiri. Tanpa ambisi, apalah yang akan kita perjuangkan? Apalah yang akan kita
lakukan? Pertanyaan yang aneh . Tanpa ambisi kita masih memiliki tujuan, tapi
tidak sekuat seseorang yang memiliki ambisi. Karena ambisi mampu menghidupkan
tujuan kita. Karena dengan ambisi itulah kita mengerti akan suatu keharusan
dalam mencapai apa yang menjadi impian kita.
Oh betapa kejamnya ambisi itu, ketika
dengan jalan kebenaran ambisi itu tak tercapai. Karena apapun yang
menjadiambisi kita harus terwujud. Terlihat jahat memang, tapi itulah ambisi.
Sebagian orang terlahir dengan karakter ambisi yang lemah, mereka beruntung. Namun
beberapa orang harus terlahir dengan karakter ambisi yang kuat, ah sial.
Terkadang aku merasa,ah bunuh saja
ambisiku ini ketika aku harus merasakan kecewa yang mendalam ketika apa yang
menjadi tujuanku tidak tercapai. Bagaimanapun aku, aku harus menjadi apa yang aku
inginkan, tak peduli oranglain, ah egois memang. Hal yang menjadi tantangan
terbesar adalah ketika ambisimu lebih besar dibandingkan kemampuanmu sendiri.
Apa yang menjadi ambisimu, terlalu besar untukmu, terlalu sulit terjangkau
olehmu, tapi kau tetap berusaha, dengan apapun itu.
Bagaimana
mengendalikan ambisi yang begitu besar,karena ambisi layaknya binatang buas
yang liar namun kita bisa saja menjadikannya jinak dengan pengendalian. Iya
kuncinya adalah bagaimana kau mengendalikan dirimu.
Komentar
Posting Komentar